-->

Cara Budidaya Ikan Kakap di Kolam Terpal Dengan Mudah

Budidaya Ikan Kakap | Apakah anda sudah tahu kalau budidaya ikan kakap adalah salah satu jenis budidaya ikan yang sangat menguntungkan dan dapat memberikan untung cukup besar sekaligus proses pemeliharaan tidak terlalu sulit. Baik itu mau ikan kakap merah ataupun ikan kakap putih juga bisa di kelola dengan menggunakan modal minim dan dapat hidup di area mangrove pinggir pantai, air payau bahkan di air tawar. Nah salah satu budidaya ikan kakap yang paling mudah dilakukan adalah dengan menggunakan kolam terpal yang mana jauh lebih efisien dan untuk perawatannya juga tidak terlalu sulit.

Budidaya ikan kakap di kolam terpal ini juga cocok pada lahan yang sempit. Karena jenis kolam terpal ini adalah kolam semi permanen dan bisa di bongkar pasang sesuai dengan keinginan. Ikan kakap memiliki beberapa jenis, tapi biasanya yang sering di budidayakan adalah jenis ikan kakap merah dan kakap putih. Ikan kakap merah ini memiliki bentuk tubuh yang panjang dan agak pipih sera hidup dalam perairan dangkal. Sedangkan untuk jenis ikan kakap putih adalah jenis kakap yang paling sering dibudidayakan dengan memiliki warna dominasi putih dan sedikit keperakan dibagian perut yang mana merupakan salah satu jenis budidaya ikan air tawar.

Cara Budidaya Ikan Kakap

Cara Budidaya Ikan Kakap di Kolam Terpal Dengan Mudah

Jika anda yang sedang ingin atau minat untuk budidaya ikan kakap, maka silahkan anda simak penjelasan cara budidaya ikan kakap di kolam terpal dengan mudah berikut ini.

Baca juga :

1. Lokasi budidaya ikan kakap

Memilih lokasi budidaya ikan ini menjadi faktor utama yang sangat penting. Ikan kakap ini adalah jenis ikan yang toleran dengan salinitas tinggi sehingga dapat dipelihara di berbagai tipe perairan. Budidaya ikan kakap ini dapat di lakukan pada kolam, tambak maupun di pinggir pantai yang tentu anda harus perhatikan kualitas airnya. Ikan kakap merupakan jenis ikan tropis yang membutuhkan suhu kolam idealnya adalah 27 hingga 32 derajat celcius dan sudah dipastikan kondisi kolam tidak keruh.


2. Pembuatan kolam terpal

Seperti halnya budidaya ikan di kolam terpal lainnya, untuk pembuatan kolam terpal pastikan untuk menggunakan kerangka yang kuat ini berfungsi sebagai dinding penahan kolam. Nah untuk jenis bahan rangka kolam terpal yang bisa digunakan adalah besi, bambu, batu bata maupun baja ringan.

3. Menyediakan pompa

Dalam proses budidaya ikan kakap akan membutuhkan pompa untuk dapat memperoleh air tawar ataupun air laut. Jika keadaan air terlalu keruh dan banyak mengandung lumpur, maka anda harus melakukan disedimentasikan pada bak pengendapan yang berikutnya akan dipompa untuk menuju penyaringan. Untuk pompa sebaiknya dipilih dengan baik dan ukuran pompa juga disesuaikan dengan jumlah air yang dibutuhkan.

4. Menyiapkan bak penampungan air dan larva

Untuk bak penampungan harus dibuat lebih tinggi dari kolam terpal agar air bisa mengalir menurut gravitasi ke bawah shingga nanti lebih efisien. Untuk volume minimal harus sama dengan kolam pemeliharaan larva atau bisa juga dengan menggunakan kolam lain untuk menampung air. Sedangkan untuk jenis kolam pemeliharaan larva dapat dibuat dalam terpal, kolam semen atau juga dengan kolam fiber glass yang mana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan berbeda-beda. Lebih baik jika anda membuat kolam lebih kecil suapaya tingkat kestabilan suhu bisa terjamin. Untuk ketinggian kolam yaitu diantara 1.2 hingga 1.5 meter dan untuk bentuk bisa segi empat ataupun bulat.

5. Penebaran benih

Penebaran benih

Benih ikan kakap merah anda bisa dapatkan langsung dengan menangkapnya dari alam. Tapi untuk jenis benih kakap putih lebih baik di dapatkan dari para peternak kakap putih. Untuk penebaran benih dilakukan pada pagi hari atau sore hari karena di waktu tersebut suhu air masih dingin. Sebelum benih di tebar, perhatikan dulu kondisi dan kualitas air khusunya shuhu dan salinitas. Jika suhu dan snilinitasair berbeda dengan kolam budidaya kakp, maka harus dilakukan adaptasi dulu.

6. Reproduksi kakap

Ikan kakap ini adalah jenis ikan hermarphrodit yang mana bisa mengubah jenis kelamin karena berbagai faktor variabilitas.

Pada awal masa pertumbuhan yaitu berumur 1 sampi 2 tahunan, ikan kakap ini akan cenderung memiliki pertumbuhan testikel sehingga akan menjadi ikan kakap jantan. Tapi nanti ikan kakap akan berubah menjadi betina pada saat umur sudah 5 hingga 6 tahunan dan untuk reproduksi umumnya akan terjadi pada saat musim hujan.

Pada saat masa pemijahan, pada umumnya bisa dibedakan antara ikan kakap jantan dan betina dari ukuran ikan kakap. Ikan kakap jantan akan terlihat lebih kecil dan ramping dibandingkan dengan ikan kakap betina dan sesudahnya matang gonad. Dengan hal tersebut maka ikan kakap sudah dapat dibuahi dan sudah bisa menghasilkan telur serta bibit baru.

7. Memelihara larva

Sebelum larva dipindahkan sekitar 1 atau 2 hari sebelumnya, maka siapkan terlebih dahulu kolam terpal yang akan dipakai untuk budidaya ikan kakap dengan menggunakan obat ataupun tanpa obat. Kemudian cucilah kolam terpal tersebut dengan air tawar lalu sikat dan keringkan selam 1-2 harian. Jika anda lebih memilih menggunakan obat, maka bisa dibilas dengan menggunakan larutan sodium hypokhlorine 150 ppm untuk dinding kolam kemudian keringkanlah selam 2 - 3 jam untuk menghilangkan chlorine. Untuk suhu adalah 26 - 28 derajat celcius dan untuk salinitas 29 hingga 32 ppt air. Pada saat memindahkan air disarankan untuk dilakukan dengan menggunakan saringan untuk bisa terhindar dari kotoran.


8. Memindahkan larva

Untuk suplai oksigen gunakanlah dan lengkapi kolam dengan menggunakan sistem aerasi dan juga batu aerasi yang disebarkan dengan merata dalam kolam budidaya ikan kakap.

Larva yang baru saja menetas nanti akan memiliki panjang total antara 1.21 - 1.65 mm yang akan melayang pada permukaan air dan berkelompok di dekat aerasi. Sesudahnya larva berumur 30 harian. Maka larva sudah bisa dipindahkan ke kolam budidaya ikan kakap yang terlindungi dari paparan sinar matahari secara langsung dan untuk kepadatan penebaran awal adalah 20 hingga 80 larva kakap per liter volume air kolam tersebut.

Jika sudah hari ke-8 - 15 maka untuk kepadatan kakap bisa dikurangi menjadi 30 - 40 larva kakap per liter dan sesudah hari ke-18 dikurangin lagi antara 20 - 30 larva per liter, sebab pada umur ini larva kakap sudah bisa terlihat berbeda dari segi ukuran dan juga sudah menunjukan sifat kanibalisme.


9. Pemberian pakan benih kakap

Pada mulai hari pertama larva kakap sudah harus diberikan chorella dan tetraselmis yang mana berguna sebagai pakan larva kakap dan juga untuk mengendalikan kualitas aair serta pakan rotifer. Sementara Untuk kepadatan penebaran tetraselmis adalah 8 hingga 10 x 1000 sel / ml, sementara untuk schlorella adalah 3 hingga 4 x 10.000 sel per ml.

Jika sudah memasuki umur 15 hari, larva kakap ini sudah bisa diberikan pakan artemia dengan kepadatan 11 - 12 individu per ml dan sesudahnya umur 12 hari dengan memiliki panjang tubuh kakap mencapai 12 - 15 mm. Maka setelah itu larva kakap sudah bisa diberikan cincangan daging segar.


10 . Pemberian pakan kakap dewasa

Ikan kakap ini adalah jenis ikan karnivora sehingga untuk makanan utamanya adalah hewan yang lebih kecil dari ikan kakap. Dan beberapa jenis hewan tersebut diantaranya adalah ikan rucah, teri, udang, cumi-cumi dan juga ikan kecil lainnya. Ikan kakap ini memiliki ketahanan untuk mencerna protein dalam jumlah yang banyak dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Tapi jangan sesekali memberikan pakan yang mengandung karbohidrat ataupun serat sebab nanti bisa mempengaruhi pencernaan kakap. Ikan kakap ini juga bisa diberikan pakan berupa pelet tapi rasa daging ikan kakap terasa kurang dibandingkan dengan ikan kakap yang diberikan pakan alami.

11. Pengolahan air

Untuk budidaya ikan kakap putih penggantian air bisa dilakukan sejak hari ke-13 sebanyak 10 - 20 persen sampai ke hari ke-14. Sedangkan pada hari ke-15 sampai hari ke-25 maka penggantian air sudah bisa dilakukan sebanyak 30 - 40 persen yang mana dilakukan dengan cara penyiponan.

12. Menggolongkan ukuran benih

Sikap kanibal yang dimiliki oleh larva kakap putih akan terlihat pada sejak hari ke-10 semenjak diberikan artemia. Penggolongan ukuran benih ini dilakukan dua kali yaitu penggolongan pertama pada hari ke-10 - 14 dan juga untuk penggolongan kedua pada hari ke-20 hingga hari ke-25.

13. Panen benih kakap

Cara panen benih kakap ini tergantung dari bentuk dan untuk kapasitas pemeliharaan dengan menggunakan kolam yang sudah dilengkapi dengan saluran keluar maka akan lebih mudah dilakukan dengan menempatkan aru keluar.

Panen benih kakap

Sementara untuk jenis kolam terpal yang mana tidak dilengkapi dengan saluran keluar, maka cara panen bisa dilakukan dengan cara mengurangi air pada kolam terpal hingga air tersisa 10 - 20 cm. Dan untuk benih nanti dikumpulkan dengan menggunakan scopnet supaya bisa menghindari benih stress pada saat panen. Maka dari itu pada saat panen benih kakap ini harus dilakukan dengan hati-hati dan jangan lupa diberikan aerasi secukupnya.


14. Pengendalian hama dan penyakit

Jenis bakteri Streptococcus iniae ini adalah bakteri yang sangat sering menyerang ikan kakap dengan memiliki gejala warna tubuh ikan berubah menjadi lebih gelap, hilangnya keseimbangan, berenang secara berputar dan juga terdapat bintik merah pada tubuh ikan kakap. Dan untuk mencegah anda bisa melakukan dengan cara menghindari pada sebar dan juga pemberian pakan yang terlalu berlebihan. Selain terkena serangan bakteri, ikan kakap ini juga bisa terkena kutu kulit yang bernama Neobenedenia dan Benedenia yang mana cukup sulit terlihat karena berwarna bening atau transparan. Nah untuk menghilangkan kutu kulit ini bisa dengan merendam kedalam air tawar selama 5 menitan.


15. Panen budidaya ikan kakap


Panen ikan kakap sudah bisa anda lakukan jika bobot ikan kakap mencapai 500 gram yang mana ukuran ini adalah ukuran ideal untuk dipasarkan. Jika waktu pemeliharaan dari benih yang memiliki berat 50 gram maka akan membutuhkan waktu kurang lebih 6 bulan samapi benar-benar mencapai ukuran ideal untuk siap dipanen. Sedangkan untuk benih yang berukuran 200 gram bisa mencapai berat 890 gramp-an per kilo dalam waktu 225 harian.

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel